14 oktober 2012 lalu, salah seorang teman menceritakan mengenai PKL..
tau kan PKL? yups...
pedagang kaki lima
ia meminta pemerintah untuk membangun lagi daerah non disfungsi untuk para PKL agar tidak menggangu kendaraan lain..di Jakarta..
1 hal yang saya ambil dari sini, non disfungsi menjadi fungsi? apakah tidak membutuhkan biaya?
kenapa ga pemberdayaan daerah asli para PKL tersebut yang kembali dibangun..
masalah inti dari berkembangnya jumlah PKL itu adalah migrasi besar - besaran dari desa ke kota...
sadar ga sih, ketika idul fitri ataupun hari besar keagamaan lainnya banyak para migran yang datang ke jakarta..
memang alasan utama mereka adalah "EKONOMI" tetapi ada baiknya jika daerah mereka lah yang diberdayakan agar mereka lebih tertarik dengan daerah mereka dibandingkan daerah lain..
Jakarta sekarang sudah semakin sempit, lahan pemukiman pun kian hari menumpuk tanpa disadari..
Tahu ga sih kalian? kalo misalnya pemerintah itu udah berusaha loh ngebangun lagi tempat perbelanjaan khususnya untuk pasar - pasar tradisional yang tadinya itu berada di pinggiran jalan dan sekarang dibangun di tempat yg ga menggangu kendaran?
sekarang gini aja deh, kalo kita terus menerus menyalahkan pemerintah kasian kan?
meskipun pemerintah punya banyak tangan tapi ga sepantasnya kita selalu menyalahkan? am I right??
yg terpenting itu adalah kitanya sendiri...
banyak pemuda pemudi Indonesia yg pintar loh..
tapi mereka jarang sekali yang ingin memberdayakan desanya...
melainkan mereka lebih memilih ke negara luar karena profit yg mereka dapatkan lebih "wow"
kita punya banyak peer guys!!
Beasiswa khususnya, itu dipake dari masyarakat..!!
kita sepantasnya dan wajib buat bayar ke mereka dengan memberdayakan mereka!!
itu yang saya dengar dari Bapak Soekanto,
intinya...buat ngurangin PKL adlaah, berdayakan desa mereka, bangun kembali..
mulai dari kecil juga ga papa...
program2 Bina Desa yang kemarin saya lihat di I-Share bener2 buktiin kalo kita bisa kok bantu mereka..
SEMANGAT GUYS!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar